ANALISIS
PENGIRIMAN BARANG KEPADA KONSUMEN PADA PRODUK BINGKAI FOTO
PADA CV. ABITAMA FRAME
Disusun
Oleh :
Nama Anggota : 1. Muhammad Yusuf D. /
37414595
2. Prayoga Desta Risandy / 38414498
3. Rahmy Zakia Pertiwi /
38414822
4. Tegar Mujadid Mappa / 3A414699
5. Wahyu Hidayat / 3C414133
6. Yazid Adam /
3C414371
Kelas :
3ID14
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2016
JURUSAN
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
ANALISIS PENGIRIMAN BARANG KEPADA KONSUMEN PADA PRODUK BINGKAI FOTO
PADA CV. ABITAMA
FRAME
PRPOSAL TUGAS AKHIR
Sebagai
salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pada Jurusan Teknik Industri,
Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma
Oleh :
Nama Anggota : 1. Muhammad Yusuf D. /
37414595
2. Prayoga Desta Risandy / 38414498
3. Rahmy Zakia Pertiwi /
38414822
4. Tegar Mujadid Mappa / 3A414699
5. Wahyu Hidayat / 3C414133
6. Yazid Adam /
3C414371
Disettujui,
Bekasi,
12 November 2016
Irwan
Santoso
Dosen
Pembimbing Akademik
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur
penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunia-Nya
Penyusun dapat menyelesaikan penyusunan proposal penelitian ini. Penyusunan
proposal penelitian ini diajukan sebagai
salah satu tugas mata kuliah Metode Penelitian. Judul proposal penelitian yang
penyusun pilih adalah “ANALISIS
PENGIRIMAN BARANG KEPADA KONSUMEN”. Penyusunan makalah ini tidak terlepas
dari bantuan dan dukungan dari beebagai pihak. Penyusun mengucapkan terima
kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak
Irwan Santoso, selaku dosen mata kuliah Metode Penelitian.
2. Anggota
tim kelompok yang telah berpartisipasi
3. CV.
Abitama Frame yang bersedia menjadi tempat objek penelitian.
Penyusun menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Berdasarkan hal tersebut penyusun
mengharapkan kritik dan saran untuk kemajuan penyusun makalah ini. Penyusun
berharap makalah ini dapat berguna bagi mereka yang membutuhkan.
Bekasi,
12 November 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Salah satu permasalahan
dalam penjualan sebuah produk adalah kendala pengiriman barang sampai pada
tangan konsumen. Permasalahan ini pada umumnya terjadi ketika sarana
transportasi, baik dari segi jalan, kendaraan, cuaca maupun sarana pendukung
lainnya yang belum mampu mengimbangi peningkatan jumlah permintaan pada produk.
Peningkatan jumlah permintaan dan minimnya kendaraan yang tersedia menyebabkan
meningkatnya aktivitas pemenuhan kebutuhan yang tentunya meningkatkan pula
kebutuhan akan alat trasnportasi untuk mengirim barang. Dengan kondisi
kendaraan pengiriman yang kurang memadai, perusahaan mengatasinya dengan
menggunakan jasa pengiriman barang. Pemakaian jasa pengiriman ini akan menguntungkan
perusahaan karena barang yang
akan dikirim akan lebih mudah dan terjamin kepada konsumen.
Permasalahan pengiriman
barang selalu diringi dengan minimnya jumlah kendaraan pengiriman. Hal ini
dikarenakan bertambahnya jumlah permintaan konsumen yang meminta agar pesanan produknya
diantar ke tempat konsumen berada. Perusahaan memiliki alternative dalam hal pengiriman yaitu menggunakan
jasa pengiriman barang hal tersebut akan mempengaruhi dalam
biaya produksi.
Proses pengiriman
barang ini akan
mempengaruhi biaya produksi, maka perusahaan ingin mencari biaya pengiriman
barang yang paling murah untuk meminimumkan pengeluaran pada biaya produksi .
Untuk penelitian kali
ini, digunakan sampel pengiriman barang pada CV. Abitama Frame, Pekayon,
Bekasi, Propinsi Jawa Barat sebagai obyek kajian. Faktor-faktor yang digunakan sebagai
dasar penggunaan adalah semakin meningkatnya orderan bingkai foto menyebabkan
keterlambatan dalam pengiriman barang kepada konsumen karena jumlah kendaraan
yang minim. Dari permasalahan yang ada diatas, maka penelitian ini akan
berfokus untuk mencari biaya transportasi termurah.
1.2
Rumusan Masalah
Peningkatan permintaan pada produk akan mempengaruhi
pada pengiriman barang sehingga barang yang akan dikirim kepada konsumen
mengalami keterlambatan pengiriman. Keterlambatan pengiriman akan mempengaruhi kepercayaan
dan kepuasan pelanggan kepada perusahaan sehingga perusahaan mengalami
penurunan permintaan. Perusahaan melakukan salah satu cara untuk menyelesaikan
masalah tersebut yaitu perusahaan menggunakan jasa pengiriman dan menganalisis
biaya jasa pengiriman yang dikeluarkan. Rumusan masalah tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Alternatif apa saja yang akan dipilih perusahaan untuk
pengiriman?
2. Berapa biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
menggunakan jasa pengiriman?
3. Bagaimana cara menganalisis biaya jasa pengiriman
barang yang optimal?
1.3
Pembatasan Masalah
Penelitian dan pengambilan data hanya dilakukan pada CV.
Abitama Frame yang berlokasi di Pekayon, Bekasi, Propinsi Jawa Barat.
Pengambilan data ini
dilakukan dengan cara mengamati dan menganalisis biaya jasa pengiriman.
1.4
Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian berisi tentang jawaban dari perumusan masalah. Tujuan dari
pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut :
1.
Mengetahui
alternatif yang dipilih perusahaan
2.
Mengetahui
biaya jasa pengiriman yang harus dikeluarkan
3.
Menganalisis
biaya jasa pengiriman yang optimal
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Penemuan
yang Lalu
Mengemukakan
bahwa dalam arti sederhana, model transportasi berusaha menentukan sebuah
rencana transportasi sebuah barang dari sejumlah sumber ke sejumlah tujuan.
Data dalam model ini mencakup :
1. Tingkat penawaran di setiap sumber
dan jumlah permintaan di setiap tujuan.
2.
Biaya transportasi per unit barang dari setiap sumber ke setiap tujuan.
Model transportasi
adalah suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi suatu produk
(barang-barang) dari sumber-sumber yang menyediakan produk (misalnya pabrik) ke
tempat-tempat tujuan (misalnya gudang) secara optimal. Tujuan dari model ini
adalah menentukan jumlah yang harus dikirim dari setiap sumber ke setiap tujuan
sedemikian rupa dengan total biaya transportasi minimum. Metode transportasi
merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari
sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang membutuhkan
secara optimal. Alokasi produk ini harus diatur sedemikian rupa, karena
terdapat perbedaan biaya-biaya alokasi dari satu sumber ke tempat-tempat tujuan
berbeda-beda, dan dari beberapa sumber ke tempat-tempat tujuan juga
berbeda-beda.
Mengemukakan bahwa metode
transportasi dimaksudkan untuk mencari solusi terbaik dari persoalan
transportasi (pengangkutan) barang atau produk dari gudang/pabrik ke pasar
tujuan dengan biaya termurah. Bila telah dapat diidentifikasi biaya angkut dari
pabrik ke pasar, serta kapasitas pabrik dan permintaan pasar pun telah
diketahui maka persoalan bagaimana cara pengalokasian terbaiknya dapat
dikerjakan. Metode transportasi adalah metode yang paling efisien dibandingkan
dengan metode simpleks. Penggunaan metode transportasi ini dipelopori oleh FL.
Beberapa permasalahan
yang dapat diselesaikan dengan metode transportasi adalah mengalokasikan
barang/jasa dari suatu tempat (sumber/supply) ke tempat lainnya
(demand/destination) secara optimal dengan mempertimbangkan biaya minimal,
pengalokasian periklanan yang efektif, pembelanjaan modal dan alokasi dana
untuk investasi, analisis pemilihan lokasi usaha yang tepat, keseimbangan lini
perakitan, dan penjadwalan produksi.
Gambaran umum dari
persoalan angkutan dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Sebuah perusahaan yang menghasilkan barang atau komoditi tertentu melalui sejumlah pabrik pada lokasi yang berbeda, akan mengirim barang ke berbagai tempat yang memerlukan dengan jumlah kebutuhan yang sudah tertentu.
- Sejumlah barang atau komoditi hendak dikirim dari sejumlah pelabuhan asal kepada sejumlah pelabuhan tujuan, masing-masing dengan tingkat kebutuhan yang sudah diketahui.
- Sasaran dalam masalah transportasi ini ialah mengalokasikan barang yang adapada pelabuhan asal sedemikian rupa hingga terpenuhi semua kebutuhan pada pelabuhan tujuan. Sedangkan tujuan utama dari persoalan angkutan ini ialah untuk mencapai jumlah biaya yang serendah-rendahnya (minimum) atau
- mencapai jumlah laba yang sebesar-besarnya (maksimum).
Pada umumnya, masalah
transportasi berhubungan dengan distribusi suatu produk tunggal dari beberapa
sumber, dengan penawaran terbatas, menuju beberapa tujuan dengan permintaan
tertentu, pada biaya transportasi minimum. Karena bentuk masalah transportasi
yang khas untuk menghitung minimasi biaya transportasi dalam bentuk tabel
khusus yang dinamakan tabel transportasi.
2.1 Teori
yang Mendasari
2.1.1 Metode North-West Corner
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a.
Mulai pada pojok kiri atas (barat laut
table) dan alokasikan sebanyak mungkin tanpa menyimpang dari batasab penawaran
dan permintaan.
b.
Hilangkan baris atau kolom yang tidak
dapat dialokasikan lagi, kemudian alokasikan sebanyak mungkin ke kotak didekat
baris atau kolom yang tidak dihilangkan, jika kolom atau baris sudah
dihabiskan, pindahkan secara diagonal ke kotak berikutnya.
c.
Lanjutkan dengan cara yang sama sampai
semua penawaran telah dihabiskan dan
keperluan
permintaan telah dipenuhi.
2.2.2
Metode
Least-Cost
2.2.2Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut :
a.
Pilih variable Xij (kotak) dengan biaya
transport (cij) terkecil dan alokasikan sebanyak mungkin. Ini akan menghabiskan
baris i atau kolom j.
b.
Dari kotak-kotak sisanya yang layak
(yaitu yang tidak terisi atau dihilangkan) pilih cij terkecil dan alokasikan
sebanyak mungkin.
c.
Lanjutkan proses ini sampai semua
penawaran dan permintaan terpenuhi.
2.2.3
Metode
Aproksimasi Vogel (VAM)
Proses VAM dapat
diringkas sebagai berikut
:
a.
Hitung opportunity cost untuk setiap
baris dan kolom. Opportunity cost untuk setiap baris ke-i dihitung dengan
mengurangkan nilai cij terkecil pada baris tersebut dengan nilai cij satu
tingkat lebih besar pada baris yang sama. Opportunity cost kolom diperoleh
dengan cara yang sama. Biaya-biaya ini adalah pinalti karena tidak memilih
kotak dengan biaya minimum.
b.
Pilih baris atau kolom dengan
opportunity cost terbesar (jika terdapat nilai kembar, pilih secara sembarang.
Alokasikan sebanyak mungkin kekotak dengan nilai cij minimum pada baris atau
kolom yang dipilih.
c.
Hilangkan semua baris dan kolom dimana
penawaran dan permintaan telah dihabiskan.
d.
Jika semua penawaran dan permintaan
belum dipenuhi, kembali kelangkah pertama dan hitung kembali opportunity cost
yang baru.
2.2.4 Metode
Stepping Stone
Beberapa hal penting
yang perlu diperhatikan dalam penyusunan jalur stepping stone untuk mencari
variable masuk.
a.
Arah yang diambil boleh searah atau
berlawanan arah jarum jam.
b.
Hanya ada satu jalur tertutup untuk
setiap kotak kosong.
c.
Jalur harus mengikuti kotak terisi,
kecuali pada kotak kosong yang sedang dievaluasi.
d.
Baik kotak terisi maupun kotak kosong
dapat dilewati dalam penyusunan jalur tertutup.
e.
Suatu jalur dapat melintasi dirinya.
f.
Sebuah penambahan dan pengurangan yang
sama besar harus kelihatan pada setiap baris dan kolom pada jalur itu.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Analisis Flowchart :
Langkah pertama dalam
pembahasan ini adanya pembeli sebagai konsumen. Kemudian pembeli memesan model
dan ukuran dari produk bingkai yang tersedia pada perusahaan Abitama Frame.
Langkah ketiga adalah memesan produk, setelah konsumen atau pembeli memilih
model dan ukuran produk pembeli atau konsumen dapat memesan kepada perusahaan
Abitama. Langkah keempat adalah memproduksi bingkai sesuai dengan pesanan
konsumen. Proses produksi memiliki tanggal jatuh tempo oleh sebab itu pesanan
dengan tanggal jatuh tempo terdekat maka proses produksinya lebih didahulukan.
Langkah kelima adalah transaksi pembayaran, setelah proses produksi selesai dan
barang telah siap dikirim pembeli atau konsumen harus melunasi pembayaran
pesanannya. Langkah keenam adalah pengiriman barang ke konsumen. Perusahaan
memiliki satu kendaraan operasional oleh sebab itu dengan banyaknya pesanan
perusahaan terkendala pada pengiriman produk jadi ke konsumen. Apabila
kendaraan oprasional tersedia maka produk yang telah selesai di produksi
dikirim menggunakan kendaraan operasional. Apabila kendaraan operasional tidak
ada maka perusahaan bekerja sama dengan beberapa jasa pengiriman dengan harga
yang relative murah, karena biaya pengiriman dengan jasa pengiriman akan
mempengaruhi biaya total produksi. Setelah dilakukan pengiriman barang
perusahaan memastikan barang yang dikirim telah sampai ke konsumen.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Tata
Laksana
4.3.1 Waktu
Kegiatan
kerja praktek akan dilaksanakan pada tanggal 8 november 2016 hingga 9 november
2016.
4.3.2 Lokasi
Lokasi
penelitian yaitu CV. Abitama Frame yang berlokasi di Pekayon,
Bekasi, Propinsi Jawa Barat
yang dilaksanakan dengan bimbingan dosen.
4.2
Laporan
Laporan
pelaksanaan penelitian akan disusun dalam bentuk laporan tertulis setelah
kegiatan selesai dilaksanakan dengan bimbingan dosen
4.3 Rencana
Jadwal Kegiatan Penelitian pada CV. Abitama Frame, Bekasi Jawa Barat