Pengetahuan Lingkungan
1. Pengertian Lingkungan dan Ilmu Lingkungan
Pengertian lingkungan secara klasik adalah sekeliling tempat organisasi beroprasi, termasuk udara, air, tanah, sumber daya alam, flora, fauna, manusia, serta hubungan di antaranya. Sekeliling dalam hubungan ini jangkauannya dari dalam organisasi sampai sistem global. Menurut Sri Hayati menjelaskan lingkungan hidup sebagai satu kesatuan ruang dengan semua benda juga keadaan makhluk hidup. Yang termasuk didalamnya adalah manusia dan perilakunya yang melangsungkan kehidupan dan kesejahteraan manusia juga makhluk-makhluk hidup lainnya. Sedangkan menurut Soedjono, lingkungan hidup adalah lingkungan hidup fisik ataupun jasmanai yang mencakup dan meliputi semua unsur dan faktor fisik jasmaniah yang terdapat dalam alam.
Ilmu lingkungan adalah kajian tentang kenyataan dan upaya yang harus dilakukan manusia untuk mengelola lingkungan hidup sesuai dengan peran dan fungsinya, agar mendukung perikehidupan serta meningkatkan kesejahteraan umat manusia dan makhluk hidup lainnya. Pengertian lain mengenai lingkungan yaitu ilmu pengetahuan multi-disiplin karena didalamnya mencakup berbagai bidang ilmu seperti kimia, fisika, ilmu kedokteran, ilmu hayati, pertanian, kesehatan masyarakat, teknik sanitasi dan lain-lain. Ilmu lingkungan adalah ilmu pengetahuan tentang fenomena fisika dalam lingkungan. Ilmu ini mempelajari tentang sumber-sumber, reaksi, transportasi, efek dan kejadian fisik suatu spesies biologi di udara, air dan tanah dan pengaruh dari kegiatan manusia terhadapnya.
2. Asas-asas Pengetahuan Lingkungan
Suatu ilmu yang sudah berkembang dan mengeluarkan banyak hasil, model, dan teori yang semakin meningkat jumlahnya seperti ilmu lingkungan ini harus disadari oleh asas yang kokoh dan kuat. Asas dasar ilmu lingkungan adalah hasil kerja sistem deduksi dan induksi, oleh karena itu penyajiannya harus memungkinkan sesorang bertindak secara demikian pula. Dengan kata lain asas dasar yang dikemukakan disini adalah hasil deduksi atas asas dasar sebelumnya, yang selanjutnya dapat digunakan untuk mengolah data secara induksi.
- ASAS 1
Menyatakan bahwa semua energi yang memasuki sebuah organisme, populasi, atau ekosistem yang dianggap sebagai energi tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain, serta tidak dapat hilang, dihancurkan, maupun diciptakan.
- ASAS 2
Menyatakan bahwa tidak ada sistem perubahan energi sangat efisien. Misalnya pada Hukum Termodinamika II yaitu “Semua sistem biologi kurang efisien, kecenderungan umum, energi berdegradasi ke dalam bentuk panas yang tidak balik dan beradiasi menuju angkasa.”
- ASAS 3
Menyatakan bahwa materi, energi, ruang, waktu dan keanekaragaman, semuanya termasuk pada sumber alam.
- ASAS 4
Menyatakan bahwa semua kategori sumber alam, jika pengadaannya telah maksimal, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam sampai ke tingkat maksimum.
- ASAS 5
Menyatakan bahwa terdapat dua jenis sumber alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan, dan tidak mempunyai daya rangsang penggunaan.
- ASAS 6
Menyatakan bahwa Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung akan berhasil mengalahkan saingannya tersebut.
- ASAS 7
Menyatakan bahwa kemantapan pada keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah diramal.
- ASAS 8
Menyatakan bahwa sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson. Hal tersebut bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup dapat memisahkan takson.
- ASAS 9
Menyatakan bahwa keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produktivitasnya. Terdapat hubungan antara biomasa, aliran energi, dan keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.
- ASAS 10
Menyatakan bahwa lingkungan yang stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot. Sistem biologi menjalani evoluasi yang mengarah pada peningkatan efisiensi penggunaan energi pada lingkungan fisik yang stabil.
- ASAS 11
Menyatakan bahwa sistem yang telah mantap mengeksploitasi sistem yang belum mantap. Contohnya seperti pada hama tikus, serangga dari hutan rawa menyerang tanaman pertanian dilahan transmigran.
- ASAS 12
Menyatakan bahwa kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat tergantung kepada kepentingan relatifnya pada keadaan lingkungan.
- ASAS 13
Menyatakan bahwa ingkungan yang secara fisik telah mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi pada ekosistem yang mantap, serta kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh.
- ASAS 14
Menyatakan bahwa derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi tergantung kepada jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang akan mempengaruhi populasi tersebut.
Sumber :
- Anies. 2006. Manajemen berbasis lingkungan. elex media Komputindo : Jakarta
- Naja, Daeng. 2007. Bank hijau kebijakan kredit yang berwawasan lingkungan. Media Perssindo : Depok
- http://sksg.ui.ac.id/kajian-ilmu-lingkungan-2/
- https://ahmadharisandi7.wordpress.com/2015/10/19/1-asas-asas-pengetahuan-lingkungan/
0 comments:
Post a Comment