Pages

Friday, April 28, 2017

Analisa dan Solusi Efek Berdirinya Pabrik Karet



Dalam pembuangan limbah baik yang domestik maupun yang non-domestik di daerah pemukiman sebaiknya dilakukan penataan ulang lokasi pembuangan limbah, agar aliran limbah dari masing-masing pemukiman penduduk dapat terkoordinasi dengan baik, dan tidak menimbulkan penyakit yang meresahkan kehidupan penduduk sekitar. Salah satu industri yang erat hubungannya dengan masalah lingkungan adalah industri karet. Dari proses pengolahan karet akan menghasilkan limbah cair yang mengandung senyawa organik. Hal ini memerlukan penanganan yang terpadu antara pihak pemerintah, industri dan masyarakat, juga diperlukan teknologi pengolahan limbah karet yang murah dan mudah dalam penanganannya, seperti melalui proses aerasi dan koagulasi. Diharapkan pemerintah dapat memeperhatikan lingkungan yang ditinggali masyarakat dimana berdirinya pabrik karet tersebut. Limbah karet hendaknya bisa didaur ulang oleh pihak perusahaan agar bisa mnegurang dampai limbah tersebut. 

Sumber :  Safitri, Ligayaa dan Nurhamlin. Dampak Sosial Kegiatan Pabrik Karet PT. P&B Bangkinang Di Kelurahan Wonorejo Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru. Pekanbaru : Universitas Riau diunduh di http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/viewFile/2438/2374

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF BERDIRINYA PABRIK KARET PT. P&P BANGKINANG DI KELURAHAN WONOREJO KECAMATAN MARPOYAN DAMAI KOTA PEKANBARU


Dampak Sosial Positif

Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja adalah peluang untuk dapat bekerja di pabrik PT P&P Bangkinang. Kesempatan kerja maksudnya adalah masyarakat yang langsung bekerja di dalam Pabrik karet. Responden yang bekerja di dalam pabrik karet PT. P2P Bangkinang hanya 10 responden (18.9%). Sebagian besar responden yaitu 43 responden (81.1%) tidak bekerja di PT. P&P Bangkinang.
Kemudian apasaja bagian pekerjaan responden didalam pabrik karet : responden yang bekerja sebagai karyawan Pabrik hanya 2 responden (20.0%), responden yang bekerja sebagai buruh Pabrik sebanyak 7 responden (70.0%), dan hanya 1 responden (10.0%) bekerja sebagai lainnya, lainnya disini adalah bagian perbengkelan di dalam pabrik karet. Peluang usaha

Peluang usaha adalah kesempatan untuk dapat menciptakan suatu usaha. Peluang usaha maksudnya adalah masyarakat secara tidak langsung bekerja dikarenakan pabrik karet. jenis usaha responden yang membuka kios pulsa ada 2 responden (20.0%) usaha rumah makan ada 3 responden (30.0%), usaha warung makanan dan minuman ada 4 responden (40.0%) dan usaha kos-kosan ada 1 responden (99.9%).
Peluang usaha dengan adanya jenis usaha yang dilakukan responden seperti kios pulsa, rumah makan,warung makanan dan minuman dan kos-kosan akan sangat memberikan kontribusi terhadap pendapatan responden.

3.      Pendapatan

Kegiatan pabrik karet memberikan dampak positif terhadap pendapatan. Hal ini karena pabrik karet membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
pendapatan / gaji responden yang bekerja di dalam pabrik karet sebanyak 4 responden bergaji antara Rp.2.000.000- Rp.4.000.000 dan 6 responden bergaji <Rp.2.000.000. Selain gaji yang diterima responden, responden juga menerima tunjangan yang di berikan pabrik karet yang antara lain berupa tunjangan hari raya dll. Selain itu pegawai pabrik ini juga mendapatkan (JAMSOSTEK) jaminan sosial tenaga kerja untuk pekerjanya, Jamsostek yang di berikan ada dua macam yaitu jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kesehatan.


Dampak Sosial Negatif


Persepsi terhadap bau
     Persepsi tentang bau adalah pandangan responden terhadap bau busuk yang ditimbulkan dari kegiatan pabrik karet PT. P&P Bangkinang.
mayoritas responden sangat terganggu dengan bau busuk yang ditimbulkan pabrik karet dengan jumlah 42 responden (79.2%), dan 10 responden (18.9%) tidak terganggu bau busuk dan hanya 1 responden (1.9%) menjawab cukup terganggu dengan bau busuk.
Dapat disimpulkan bahwa bau busuk yang ditimbulkan oleh PT. P&P Bangkinang berdampak negatif bagi masyarakat sekitar pabrik karet. Sebanyak 79.2% masyarakat sangat terganggu terhadap bau busuk, ini menandakan bahwa masyarakat yang tinggal sekitar pabrik karet mengalami tekanan dari lingkungan tempat tinggal dan menimbulkan kenyamanan masyarakat  sekitar terganggu.
Bau busuk dirasakan warga sepanjang hari khususnya di siang hari, akan tetapi intensitas bau busuk sangat dirasakan jika angin bergerak dari pabrik karet ke rumah-rumah warga, arah angin sangat menentukan bau atau sangat baunya pabrik karet.

         Persepsi  terhadap Kebisingan

Definisi yang paling sederhana dari kebisingan adalah suara-suara yang tidak diinginkan (unwanted sound). Pada penelitian suatu perilaku sosial, diperlihatkan bahwa orang lebih tida suka menolong dalam situasi kebisingan dibandingkan dalam situasi tenang.
Responden yang tidak terganggu bising berjumlah 28 responden (52.8%), jawaban cukup terganggu bising berjumlah 24 responden (45.3%) dan jawaban responden sangat terganggu bising berjumlah 1 responden (1.9%)
Dapat disimpulkan bahwa kebisingan yang ditimbulkan pabrik karet PT. P&P Bangkinang tidak mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar.

       Persepsi terhadap kemacetan lalu lintas

Persepsi tentang kemacetan lalu lintas adalah pandangan responden terhadap kemacetan lalu lintas yang ditimbulkan pabrik karet PT. P&P Bangkinang. Mayoritas responden cukup terganggu dengan kemacetan lalu lintas yang berjumlah 40 responden (75.5%), responden yang tidak terganggu kemacetan lalu lintas berjumlah 10 responden (18.9%) dan yang merasa sangat terganggu dengan kemacetan lalu lintas berjumlah 3 responden (5.7%).
Kawasan pemukiman yang padat sangat wajar jika menyebabkan kemacetan lalu lintas, apalagi Kemacetan lalu lintas diperparah oleh kegiatan pabrik karet yang sangat mengganggu masyarakat adalah ketika truk angkutan karet melewati jalan raya, dengan kondisi yang sudah ramai ditambah bau yang ditimbulkan membuat rasa tidak nyaman sehingga mengakibatkan emosional tidak stabil.