Pages

Saturday, October 8, 2016

Falsafah Ilmu Pengetahuan

     Filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia atau philosophos. Philos atau philein berarti teman atau cinta, dan shopia shopos kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah atau berarti.  Filsafat berarti juga mater scientiarum yang artinya induk dari segala ilmu pengetahuan. Kata filsafat dalam bahasa Indonesia memiliki padanan kata falsafah (Arab), philosophie (Prancis, Belanda dan Jerman), serta philosophy (Inggris). Dengan demikian filsafat berarti mencintai hal-hal yang  bersifat bijaksana (menjadi kata sifat) bisa berarti teman kebijaksanaan (kata benda) atau induk dari segala ilmu pengetahuan.  
     Filsafat Ilmu merupakan bagian dari Epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengtahuan ilmiah).  Ilmu berasal dari bahasa Arab: ‘alima, ya’lamu, ‘ilman yang berarti mengetahui, memahami dan mengerti benar-benar. Dalam bahasa Inggris disebut Science, dari bahasa Latin yang berasal dari kata Scientia (pengetahuan) atau Scire (mengetahui). Sedangkan dalam bahasa Yunani adalah Episteme (pengetahuan).  Dalam kamus Bahasa Indonesia, ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang tersusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang itu. 
     Di Indonesia perkataan ilmu dipakai dengan maksud yang berbeda dari pengetahuan. Ini karena ilmu disamakan pengertiannya denagn istilah science, sedangkan pengetahuan disamakan dengan knowledge. Salah satu makna filsafat adalah mengutamakan dan mencintai hikmah. Menurut Fuad Iframi al Bustani, hikmah adalah ungkapan atau pemikiran yang sesuai dengan kebenaran pendapat yang valid. Sedangkan menurut Ibnu Mundzir, hikmah berarti terhindar dari kerusakan dan kezaliman karena hikmah adalah ilmu yang sempurna dan bermanfaat. al Jurjani mendefinisikan hikmah artinya ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang ada menurut kadar kemampuan manusia sedangkan Ibnu Sina mengartikan hikmah berarti mencari kesempurnaan diri manusia dengan menggambarkan segala urusan dan membenarkan segala hakikat baik yang bersifat teori maupun praktik sesuai kadar kemampuan manusia. 
     Ilmu berasal dari bahasa Arab : ‘alima, ya’lamu, ‘ilman, dan wazan fa’ila, yaf’alu yang artinya mengerti, memahami dengan benar. Dalam bahasa Inggris berarti science, bahasa Latin berarti scintia (pengetahuan) dan scire (mengetahui). Dalam kamus besar bahasa Indonesia artinya pengetahuan suatu bidang secara sistematis berdasarkan metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang itu. 
   
Dua teori untuk mengetahui hakikat pengetahuan yaitu :
a. Realisme, gambaran yang sebenarnya dari apa yang ada di alam nyata sehingga pengetahuan adalah benar dan tepat jika sesuai dengan kenyataan, mempertajam perbedaan antara yang mengetahui dan yang diketahui. Tidak mementingkan pada subyek tapi obyek. 
b. Idealisme, pengetahuan adalah proses mental psikologis yang subyektif.  Dunia dan bagiannya adalah satu kesatuan yang utuh dan saling berhubungan. 

Sumber Pengetahuan 
Sumber pengetahuan terdiri dari 4 sumber.
a. Empirisme, pengetahuan diperoleh melalui pengalaman, bukan bawaan. Tokohnya : John Locke, David Hume. 
b. Rasionalisme, pengetahuan diperoleh dengan akal. Tidak mengingkari kegunaan indera dalam memperoleh pengetahuan.  
c. Intuisi,  hasil dari evolusi pemahaman yang tertinggi (Henry Bergson), mengatasi sifat lahiriah pengetahuan simbolis yang bersifat analisis,menyeluruh, mutlak tanpa penggambaran simbolis, personal, tidak bisa diramalkan, tidak dapat diandalkan, hanya sebatas hipotesa. 
d. Wahyu, berasal dari Tuhan melalui para nabi.  

Sumber : http://veronica.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/32912/Filsafat+dan+Etika.pdf

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/11830/FILSAFAT%20IKAN.pdf?sequence
    

Metode Penelitian

Metode Penelitian

     Ada beberapa teori mengenai pengertian penelitian,  namun menurut Moh Nazir, Ph.D, 2005 secara umum dapat disampaikan bahwa penelitian adalah penyelidikan yang terorganisasi , dapat diartikan pula sebagai pencarian pengetahuan dan pemberi artian secara terus menerus terhadap sesuatu. Metodologi penelitian dapat didefinisikan sebagai tata cara yang lebih terperinci mengenai tahap-tahap melakukan sebuah penelitian.  
     Penelitian itu dilakukan untuk memperoleh kebenaran atau membuktikan kebenaran terhadap suatu obyek permasalahan. Tentunya permasalahan tersebut akan bermacam-macam variasinya. Contohnya jika ada seoarang yang ingin membuktikan bahwa es itu dingin. Orang itu pada dasarnya ingin membuktikan fenomena tersebut akibat didapatnya informasi mengenai es. Jadi penelitian bukan hal baru untuk setiap orang karena manusia memiliki naluri untuk melakukan penelitian dan juga telah melakukannya.
     Sesuai dengan tujuan peneliti, penelitian yang dilakukan memiliki tujuan yang berbeda-beda. penelitian mengandung tiga aspek tujuan, yaitu:
  • Disciplinary Research, tujuan penelitian ini untuk memperkaya ilmu pengetahuan. Jenis penelitian ini disebut riset dasar yang umumnya dilakuakn oleh universitas dan badan penelitian di bawah koordinasi MENRISTEK. 
  • Subject-Matter Research, tujuan ini untuk mencari dan menunjukkan masalah beserta pemecahannya. Penelitian ini dilakukan oleh lembaga riset terapan yang sering dikenal sebagai research house.
  • Problem-Solving Research, tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk menyelesaikan masalah yang telah diketahui. jenis penelitian ini sering juga disebut riset kebijaksanaan. penelitian ini semacam ini dilakukan oleh bagian riset dan pengembangan pada suatu perusahaan guna mendeteksi apakah kebijaksanaan yang ditempuhnya memang sudah tepat atau untuk meniali apakah suatu kebijaksanaan dimana yang akan datang perlu direvisi atau tidak.
Ketiga macam aspek di atas menunjukkan bahwa masing-masing penelitian bisa menggunakan teknik ataupun pendekatan yang berbeda-beda. Hal tersebut menunjukkan bahwa suatu penelitian memiliki dimensi yang rumit serta membutuhkan keahlian tertentu untuk membahas tiap masalah.


Jenis penelitian.
Sugiyono menjelaskan beberapa jenis penelitian.
1. Penelitian diskriptif
Penelitian diskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.
2. Penelitian komparatif
Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Disini variabelnya masih sama dengan variabel mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.
3. Penelitian asosiatif
Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan diskriptif dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi unguk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.


     Dalam suatu penelitian, seoarang peneliti harus bisa merumuskan strategi dengan tepat agar tujuan yang akan dicapainya dapat berhasil dengan baik. Perumusan strategi penelitian yang dilakukan ddengan seenaknya sendiri ataupun menyesuaikan dengan kemampuan dirinya dalam melakukan penelitian akan menghadapi masalah-masalah di kemudian hari. Tentu saja hal ini akan berakibat pada kredibelitas keandalan hasil penelitian sebagai sumber kebijaksanaan manajerial.
     Penelitian juga memiliki benuk rancangan atau meodel. Suatu rancangan bentuk atau model suaty penelitian disebut desain penelitian. Desain penelitian memiliki peranan memiliki peranan penting arena keberhasilan suatu penelitian dipengaruhi terhadap model penelitian. Dalam menyusun strategi penelitian. Peneliti harus memperhatikan tiga tipologi desain penelitian, antara lain desain survei, desain studi kasus, dan desain eksperimen. ketiga tipologi tersebut dilakukan dengan mengambil sampel di antara populasi yang ada.

Kesimpulan: Penelitian dilakuakn untuk memecahkan suatu fenomena yang terjadi ataupun untuk memperkaya ilmu pengetahuan. Penelitian memiliki beberapa jenis, tergantung pada tujuan penelitian. Dalam melakukan penelitian, seoarang peneliti tidak bisa berbuat semaunya saja karena akan berakibat pada kredibelitas penelitian yang dia lakukan.

Sumber : http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/132995-T%2027821-Pembangunan%20jalan-Metodologi.pdf

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Pusat Bahasa Depdiknas.  

Subiyanto, Ibnu. Metodologi Penelitian. Universitas Gunadarma.