Filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia atau philosophos. Philos atau philein berarti teman atau cinta, dan shopia shopos kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah atau berarti. Filsafat berarti juga mater scientiarum yang artinya induk dari segala ilmu pengetahuan. Kata filsafat dalam bahasa Indonesia memiliki padanan kata falsafah (Arab), philosophie (Prancis, Belanda dan Jerman), serta philosophy (Inggris). Dengan demikian filsafat berarti mencintai hal-hal yang bersifat bijaksana (menjadi kata sifat) bisa berarti teman kebijaksanaan (kata benda) atau induk dari segala ilmu pengetahuan.
Filsafat Ilmu merupakan bagian dari Epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengtahuan ilmiah). Ilmu berasal dari bahasa Arab: ‘alima, ya’lamu, ‘ilman yang berarti mengetahui, memahami dan mengerti benar-benar. Dalam bahasa Inggris disebut Science, dari bahasa Latin yang berasal dari kata Scientia (pengetahuan) atau Scire (mengetahui). Sedangkan dalam bahasa Yunani adalah Episteme (pengetahuan). Dalam kamus Bahasa Indonesia, ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang tersusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang itu.
Filsafat Ilmu merupakan bagian dari Epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengtahuan ilmiah). Ilmu berasal dari bahasa Arab: ‘alima, ya’lamu, ‘ilman yang berarti mengetahui, memahami dan mengerti benar-benar. Dalam bahasa Inggris disebut Science, dari bahasa Latin yang berasal dari kata Scientia (pengetahuan) atau Scire (mengetahui). Sedangkan dalam bahasa Yunani adalah Episteme (pengetahuan). Dalam kamus Bahasa Indonesia, ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang tersusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang itu.
Di Indonesia perkataan ilmu dipakai dengan maksud yang berbeda dari pengetahuan. Ini karena ilmu disamakan pengertiannya denagn istilah science, sedangkan pengetahuan disamakan dengan knowledge. Salah satu makna filsafat adalah mengutamakan dan mencintai hikmah. Menurut Fuad Iframi al Bustani, hikmah adalah ungkapan atau pemikiran yang sesuai dengan kebenaran pendapat yang valid. Sedangkan menurut Ibnu Mundzir, hikmah berarti terhindar dari kerusakan dan kezaliman karena hikmah adalah ilmu yang sempurna dan bermanfaat. al Jurjani mendefinisikan hikmah artinya ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang ada menurut kadar kemampuan manusia sedangkan Ibnu Sina mengartikan hikmah berarti mencari kesempurnaan diri manusia dengan menggambarkan segala urusan dan membenarkan segala hakikat baik yang bersifat teori maupun praktik sesuai kadar kemampuan manusia.
Ilmu berasal dari bahasa Arab : ‘alima, ya’lamu, ‘ilman, dan wazan fa’ila, yaf’alu yang artinya mengerti, memahami dengan benar. Dalam bahasa Inggris berarti science, bahasa Latin berarti scintia (pengetahuan) dan scire (mengetahui). Dalam kamus besar bahasa Indonesia artinya pengetahuan suatu bidang secara sistematis berdasarkan metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang itu.
Dua teori untuk mengetahui hakikat pengetahuan yaitu :
a. Realisme, gambaran yang sebenarnya dari apa yang ada di alam nyata sehingga pengetahuan adalah benar dan tepat jika sesuai dengan kenyataan, mempertajam perbedaan antara yang mengetahui dan yang diketahui. Tidak mementingkan pada subyek tapi obyek.
b. Idealisme, pengetahuan adalah proses mental psikologis yang subyektif. Dunia dan bagiannya adalah satu kesatuan yang utuh dan saling berhubungan.
Sumber Pengetahuan
Sumber pengetahuan terdiri dari 4 sumber.
a. Empirisme, pengetahuan diperoleh melalui pengalaman, bukan bawaan. Tokohnya : John Locke, David Hume.
b. Rasionalisme, pengetahuan diperoleh dengan akal. Tidak mengingkari kegunaan indera dalam memperoleh pengetahuan.
c. Intuisi, hasil dari evolusi pemahaman yang tertinggi (Henry Bergson), mengatasi sifat lahiriah pengetahuan simbolis yang bersifat analisis,menyeluruh, mutlak tanpa penggambaran simbolis, personal, tidak bisa diramalkan, tidak dapat diandalkan, hanya sebatas hipotesa.
d. Wahyu, berasal dari Tuhan melalui para nabi.
Sumber : http://veronica.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/32912/Filsafat+dan+Etika.pdf
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/11830/FILSAFAT%20IKAN.pdf?sequence