Pages

Sunday, September 27, 2015

Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan serta Individu, Keluarga, dan Masyarakat

Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan serta Individu, Keluarga, dan Masyarakat


BAB 1
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
      Hubungan antara masyarakat dan kebudayaan, ini merupakan dwi tunggal. Kebudayaan merupakan hasi ldari suatu masyarakat, kebudayaan hanya akan bisa lahir, tumbuh, dan berkembang dalam masyarakat.Tetap ijuga sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan. Sebagai contoh hubungan antara penduduk dengan masyarakat, pada suatu daerah tertentu, terdapat orang-orang yang bermukim atau biasa disebut penduduk. Penduduk tersebut pada kesehariannya saling berinteraksi sosial, sehingga bisa dibilang bahwa mereka hidup sebagai masyarakat.Sehingga dalam arti umum, penduduk berarti kelompok manusia atau kumpulan orang.
      Masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat. Dimana masyarakat sendiri tidak akan bisa hidup tanpa adanya keikutsertaan kebudayaan dalam kehidupan mereka. Dan kebudayaan tidak dapat muncul dan berkembang apabila tidak ada masyarakat di dalamnya. Dengan masyarakat itulah kebudayaan di suatu daerah dapat berkembang. Hubungan saling membutuhkan satu sama lain inilah yang membuat masyarakat dan kebudayaan saling berkaitan.
      Individu berasal dari kata "individuum" yang artinya tak berbagi. Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil. Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.
      Keluarga adalah satuan/unit terkecil yang sekaligus merupakan kelompok yang membangun masyarakat. Kelompok inilah yang menciptakan masyarakat.
      

1.2 Tujuan Penulisan
      - Mengetahui Pertumbuhan penduduk yang cepat
      - Mengetahuipertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial.
      - Mengetahui hubungan antar masalah penduduk dengan perkembangan kebudayaan.
      - Dapat memahami dam menghayati berbagai masalah sosial yang berhubungan dengan               perkembangan individu dan keluarga


BAB 2
TEORI


2.1 Pengertian Penduduk
      Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
      - Orang yang tinggal di daerah tersebut
      - Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. 
      Penduduk juga bisa diartikan sebagai kelompok organisme sejenis yang berkembang biak dalam         suatu daerah tertentu.

2.2 Masyarakat
      Masyaraka tadalah suatu kesatuan kehidupan sosialmanusia yang menempati wilayah tertentu.
 Kehidupan sosial masyarakat yang teratur karena memiliki pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya.

2.3 Kebudayaan
      Kebudayaan adalah hasil budi daya manusia. Sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
  •  Karya manusia menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan.
  •  Rasa mewujudkan segala norma dan nilai untuk mengatur kehidupan.
  •  Cipta merupakan kemampuan berpikir kemampuan mental yang menghasilkan filsafat dan  ilmu pengetahuan.

 2.4 Individu
       Dalam pandangan psikologi sosial, manusia itu disebut individu bila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang Ilmu Sosial Dasar Halaman 2 dari 8 tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khsa didalam lingkungan sosialnya, meliankan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Didalam suatu kerumunan massa manusia cenderung menyingkirkan individualitasnya, karena tingkah laku yang ditampilkannya hampir identik dengan tingkah laku masa.

2.5 Keluarga
     Keluarga merupakan gejala universal yang terdapat dimana-mana di dunia ini. Sebagai gejala yang universal, keluarga mempunyai 4 karakteristik yang memberi kejelasan tentang konsep keluarga.
  • Keluarga terdiri dari orang-orang yang bersatu karena ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Yang mengiakt suami dan istri adalah perkawinan, yang mempersatukan orang tua dan anak-anak adalah hubungan darah (umumnya) dan kadang-karang adopsi.
  • Para anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk sautu rumah tangga (household), kadang-kadang satu rumah tangga itu hanya terdiri dari suami istri tanpa anak-anak, atau dengan satu atau dua anak saja
  •  Keluarga itu merupakan satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu, anak laki-laki dan anak perempuan
  •  Keluarga itu mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebudayaan umum yang lebih luas.

BAB 3
ANALISA


3.1 Penduduk dan permasalahannya.
  Thomas Robert Malthus pernah mengemukakan teori tentang penduduk. Dalam edisi pertamanya“Essay Population “ tahun 1798, Malthus mengemukakan adanya dua persoalan pokok, yaitu bahwa :

bahan makanan adalah penting untuk kehidupan manusia.
nafsu manusia tidak dapat ditahan.
Teori Malthus yang sangat terkenal yaitu :
Berlipat gandanyapenduduk itu menurut deret ukur, sedangkan berlipat gandanya bahan makanan menurut deret hitung,
Sehingga pada suatu saat akan timbul persoalan-persoalan yang berhubungan dengan penduduk.

3.2 Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi pertambahan penduduk.
      1. Kematian
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
       2. Kelahiran ( Natalitas )
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)
       3 .Kepercayaan dan agama
Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB. Ada agama atau kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti KB. Dengan sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding bila peserta KB banyak
       4.Tingkat pendidikan
Semakin tinggi orang sekolah berarti akan terjadi tertundanya pernikahan yang berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang merencanakan jumlah anak secara rasional.
       5.Kondisi perekonomian
Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan berapa banyak anak yang akan dimilikinya. Sebaliknya penduduk yang perekonomiannya buruk akan memikirkan dengan sangat keras tentang berapa anak yang akan dimilikinya nanti.
        6.Kebijakan pemerintah
Pemerintah bisa mengatur kebijakan tentang anjuran berapa anak yang dimiliki setiap keluarga.
         7.Adat istiadat di masyarakat
Kebiasaan masyarakat juga mempengaruhi jumlah penduduk.
          8.Kematian dan kesehatan
Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah akan menambah pula jumlah kelahiran.
          9.Struktur Penduduk
Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran lebih tinggi dibandingkan yang mayoritas usia non produktif (misalnya lebih banyak anak-anak dan orang-orang tua usia).

      

3.3 Pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial
Pertumbuhan penduduk yang signifikan akan berdampak pada perubahan sosial kehidupan masyarakat .Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku dalam masyarakat. Berikut adalah penjelasan mengenai pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial di masyarakat.

a. Meningkatnya permintaan terhadap kebutuhan sandang, pangan,dan papan
Setiap manusia pasti memiliki kebutuhan pokok yang harus terpenuhi, yakni sandang, pangan, dan papan. Ketiga kebutuhan ini harus terpenuhi untuk kelanjutan hidup manusia. Jika terjadi ledakan jumlah penduduk, maka semakin banyak pula manusia yang membutuhkan sandang, pangan, dan papan.

b. Berkurangnya lahan tempat tinggal
Untuk memenuhi kebutuhan papan yakni rumah tentu kita memerlukan lahan untuk membangun. Semakin bertambah banyak penduduk, tentu kebutuhan akan rumah semakin banyak dan lahan yang dibutuhkan semakin banyak. Sementara lahan yang tersedia luasnya tetap. Maka terjadilah padatnya pemukiman dan sedikit sekali lahan-lahan kosong.

c. Meningkatnya investor yang datang
Dengan banyaknya jumlah penduduk akan berakibat menjamurnya pusat perbelanjaan. Kawasan padat penduduk akan menjadi incaran para investor atau pengusaha.

d. Meningkatnya angka pengangguran
Semakin bertambahnya jumlah penduduk tentu akan meningkatkan jumlah tenaga kerja yang tersedia. Tentu hal ini akan berdampak pada meningkatnya angka pengangguran.


3.4 Komposisi Penduduk
  Berdasarkan komposisinya piramida penduduk dibedakan sebagai berikut :
-Penduduk muda yaitu penduduk dalam pertumbuhan, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah      kematian
-Bentuk piramida stasioner, keadaan penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut usia seimbang,    pyramid penduduk stasioner ini merupakan idealnya keadaan penduduk suatu Negara
-Piramida penduduk tua, yaitu piramida penduduk yang menggambarkan penduduk dalam  kemunduran, pyramid ini menunjukkan bahwa penduduk usia muda jumlanya lebih keci  ldibandingkan dengan penduduk dewasa,

3.5 Hubungan antar masalah penduduk dengan perkembangan kebudayaan.
      Kebudayaan berasal dari kepribadian penduduknya. Penduduk yang tinggal di suatu daerah tentu akan memiliki kebudayaan yang berbeda dengan penduduk di daerah lainnya.kebudayaan umumnya terdiri dari 7 unsur yaitu :
  1. unsur religi
  2. sistem kemasyarakatan
  3. sistem peralatan
  4. sistem mata pencaharian hidup
  5. sistem bahasa
  6. sistem pengetahuan
  7. seni
 Kebudayaan Hindu dan Budha di Indonesia
     Pada abad ke-3 dan je-4 agama Hindu masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan Hindu yang berasal dari India itu berlangsugn luwes dan mantap. Sekitar abad ke 5, ajaran Budha atau budhisme masuk ke Indonesia, khususnya ke pulau Jawa. Agama/ajaran budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dari pada hinduisme, sebab Budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat.

Kebudayaan Islam di Indonesia
      Pada abad ke-15 dan ke-16, agama Islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut wali sanga. Titik sentral penyebaran agama islam paa abad itu berada di pulau jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa jauh sebelum abad ke -15. suatu bukti bahwa awal abad ke-11 sudah ada wanita Islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia, teristimewa ke pulau jawa berlangsung dalam suasana damai. Hal ini disebabkan karena Islam dimauskkan ke Indonesia tidak dengan paksa, melainkan dengan cara baik-baik. Selain itu adnya sikap toleransi yang mempermudah enyebaran agama Islam.

3.6 Masalah sosial yang berhubungan dengan perkembangan individu dan keluarga
- Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana seseorang atau kelompok mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

- Kejahatan
Kejahatan adalah perilaku yang dianggap menyimpang oleh masyarakat.

- Perpecahan keluarga.
Perpecahan keluarga adalah kejadian yang diakibatkan kesulitan menyesuaikan diri denagn keadaan di keluarga.

3.7 Kesimpulan
  • Penduduk, masyarakat, dan kebudayaan sangat berpengaruh dalam penbentukan suatu bangsa dan negara yang nantinya akan menjadi jati diri bangsa itu sendiri. Pertumbuhan penduduk juga dipengaruhi oleh kubudayaan yang ada.


  • Individu, keluarga, dan masyarakat berperan dalam pembenukan kebudayaan. Individu-individu yang baik akan menghasilkan keluarga yang baik dan masyarakat yang baik. Sebaliknya individu-individu yang bermasalah akan menghasilkan keluarga yang berujung pada perceraian dan masyarakat yang kurang baik.

BAB 4
SUMBER

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk
  • http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/mkdu_isd/bab3-individu_keluarga_dan_masyarakat.pdf
  • http://itrgilangnd.blogspot.co.id/2013/12/karya-tulis-isd-1.html
  • http://senda-ronyrama.blogspot.co.id/2011/12/faktor-faktor-demografi-yang.html
  • http://www.kompasiana.com/wildanshauqi/pengaruh-pertumbuhan-penduduk-terhadap-perkembangan-sosial-dan-kebudayaan_552fbfbc6ea834ac298b4610
  • http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/mkdu_isd/bab3-individu_keluarga_dan_masyarakat.pdf
  • furuhitho.staff.gunadarma.ac.id